Mengikuti Tren Layar Smartphone: Dari "Berponi" Sampai "Berlubang"

Mengikuti Tren Layar Smartphone: Dari "Berponi" Sampai "Berlubang"
Sumber: Lifehacker
Sebuah Inovasi dalam suatu produk memang sangat dibutuhkan agar selain dapat menjadi ciri khas perusahaan, juga berguna untuk memenangkan pasar. Seperti di Smartphone, terutama pada layar, beberapa inovasi unik telah dilakukan untuk meraih pasar lebih banyak atau untuk membuat sebuah tren terbaru tanpa disengaja.

Wahyunanda K. P., Tekno Kompas - Setelah iPhone X dirilis November 2017 lalu, vendor ponsel berbasis Android beramai-ramai menjiplak ciri khas flagship buatan Apple tersebut. Apalagi jika bukan "notch" alias bingkai layar yang menjorok ke bagian dalam layar di sisi atas, layaknya poni rambut. Desain layar poni marak setahun belakangan di ponsel Android di berbagai kelas, mulai dari mid-range hingga high-end. Kendati kehadirannya mungkin dirasa mengganggu, poni diperlukan sebagai tempat kamera depan dan earpiece.

Lantas, sampai kapan tren desain notch akan bertahan? Beberapa produsen ponsel Android sudah mulai mencari inovasi lain untuk tetap memperbesar rasio layar terhadap bodi tanpa harus menyisakan/membuat notch. Oppo misalnya, baru-baru ini merilis ponsel flagship baru setelah vakum hingga empat tahun lamanya. Bagian muka perangkat bernama Find X tersebut dipenuhi layar 6,4 inci dengan rasio 93,8% berbanding dari bodinya.

Mengikuti Tren Layar Smartphone: Dari "Berponi" Sampai "Berlubang"
Oppo Find X. Sumber: GSMArena
Notch disingkirkan dari Find X, sementara kamera depan (berikut kamera belakang) disembunyikan melalui teknologi yang dijuluki "Stealth 3D Camera". Kamera depan dan belakang Oppo Find X tersimpan dalam modul khusus yang akan masuk ke dalam bodi ponsel saat sedang tidak dipakai.

Tetapi sebelum Oppo, pabrikan Android lain dari Negeri Tirai Bambu, Vivo, juga telah memangkas poni dari layar smartpone papan atasnya yang bernama Nex. Seperti Oppo Find X, Vivo Nex menyembunyikan kamera depan di dalam bodi ponsel. Bedanya, modul kamera Nex berukuran lebih kecil karena hanya memuat kamera selfie, sementara kamera utamanya tetap dibiarkan tersemat di punggung.

Mengikuti Tren Layar Smartphone: Dari "Berponi" Sampai "Berlubang"
Vivo NEX. Sumber: Inet Detik
Membuat kamera tersembunyi hanya salah satu cara yang ditempuh pabrikan smartphone demi terus melebarkan layar dan menyingkirkan bagian notch. Salah satu kabar terbaru menyebutkan bahwa Huawei tengah menyiapkan perangkat kelas atas baru yang memiliki layar selebar 6,3 inci tanpa notch. Gosipnya, alih-alih menempatkan kamera depan di poni atau modul tersembunyi, sang calon flagship akan menerapkan gaya baru berupa "lubang" di bagian atas panel display. Komponen lain seperti proximity sensor dipindahkan ke bingkai atas yang juga tipis. 

Mengikuti Tren Layar Smartphone: Dari "Berponi" Sampai "Berlubang"
Konsep Smartphone Terbaru Huawei. Sumber: GSMArena via Kompas
Dari ilustrasi yang beredar, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari Mashable pada Minggu 22 Juli 2018, "lubang" di layar perangkat tersebut membuat kamera depan terlihat seperti "jerawat". Bentuknya jauh lebih kecil dibanding poni milik iPhone X maupun perangkat Android lain sejauh ini, tapi tetap saja bertengger di atas layar.

Kalaupun nanti benar-benar mewujud dalam bentuk produk jadi, tampang calon flagship Huawei yang masih dirumorkan itu mungkin bakal mirip dengan Essential Phone hasil karya dari Pendiri Android Andy Rubin. Huawei kabarnya bakal memperkenalkan ponsel yang bersangkutan pada kuartal akhir 2018 sebagai salah satu model dari smartphone seri Mate.

Mengikuti Tren Layar Smartphone: Dari "Berponi" Sampai "Berlubang"
Essential Phone 1, Sumber: Droidlife via Kompas
Jika rumor di atas benar, maka evolusi layar smartphone akan terus bergulir demi melebarkan diagonal luasnya. Mulai dari perubahan aspect ratio menjadi lebih memanjang, poni, kamera tersembunyi, hingga mungkin nanti lubang atau jerawat. Menurutmu, mana yang paling lama akan bertahan? 

Sumber: Tekno Kompas

No comments

Powered by Blogger.