Perhatian! Smartphone Android Murah Berkemungkinan Menjual Data Penggunanya
Sumber: CCTVMAN |
Memiliki sebuah smartphone dengan harga murah dan memiliki spesifikasi yang mumpuni, siapa yang tidak ingin coba? Malah banyak orang yang berlomba-lomba demi mendapatkan smartphone "jenis" seperti ini. Namun sepertinya ada yang perlu anda perhatikan sekali lagi.
Yudha P., Tekno Kompas - Berhati-hatilah jika Anda menggunakan smartphone Android dengan harga murah. Pasalnya, Wall Street Journal menemukan fakta bahwa sebuah merek ponsel Android murah ternyata menjual data pengguna pada pihak lain.
Ponsel bernama Singtech P10 ini diketahui dipasarkan di wilayah Asia khususnya Kamboja dan Myanmar. Ponsel ini mengumpulkan data dan menjualnya pada agensi iklan General Mobile Corp alias GMobi yang berbasis di Taiwan. "GMobi yang berbasis di Taiwan ini memiliki cabang di Shanghai dan mengatakan mereka menggunakan data tersebut untuk kepentingan iklan. Data pengguna ini terkadang juga dibagikan pada vendor ponsel untuk digunakan sebagai acuan dalam membuat perangkat," ungkap Wall Street Journal sebagaimana dikutip KompasTekno dari Android Central pada hari ini Senin 9 Juli 2018.
Sumber: Tekno Kompas |
Ponsel ini mengumpulkan berbagai macam data pengguna mulai dari lokasi mulai dari nomor IMEI hingga data lainnya yang kemudian dikirimkan ke server GMobi di Singapura. Data-data inilah yang kemudian digunakan untuk kepentingan iklan. Cara GMobi mengumpulkan data-data tersebut adalah lewat aplikasi yang telah terinstal secara default pada ponsel Singtech P10 ini. Meski banyak aplikasi serupa yang mengumpulkan data pengguna, aplikasi GMobi ini berbeda dengan biasanya. Aplikasi GMobi ini bersifat bloatware sehingga tak bisa dihapus dengan cara biasa, berbeda dengan aplikasi lainnya yang dapat dihapus dengan mudah oleh pemilik ponsel.
Pada halaman resmi GMobi tercatat beberapa klien besar, seperti Huawei dan Xiaomi. Namun, tidak dapat dipastikan kerja sama seperti apa yang mereka jalani. Entah kedua ponsel ini juga berkemungkinan "menambang" data pengguna atau sekadar memanfaatkan jasa GMobi untuk mendapat data acuan dalam memproduksi ponsel teranyar. Kasus pencurian data saat ini memang tengah mendapat perhatian publik. Sejak terkuaknya skandal Cambridge Analytica yang melibatkan Facebook beberapa waktu lalu, isu privasi dan keamanan data semakin kuat diserukan di penjuru dunia.
Semoga hal ini segera diatasi, karena tentu saja privasi kita sebagai pengguna akan terusik.
Sumber: Tekno Kompas
Leave a Comment